Komunitas Amish di Tengah Modernnya Amerika

Komunitas Amish di Tengah Modernnya Amerika – Bisa jadi tidak ada yang ketahui kalau di tengah kemodernan Amerika yang sedemikian itu maju sedang ada 1 komunitas yang sedang menjaga dengan pola hidup yang amat simpel cocok anutan jaman dulu.

Komunitas Amish di Tengah Modernnya Amerika

kccommunitynews – Seperti itu komunitas Amish, segerombol warga di AS yang sampai dikala ini sedang menjaga style hidup yang jauh dari tutur modern.

Seperti yang di lansir kumparan, Komunitas Amish merupakan golongan Kristen konvensional yang berawal dari pengikut Anabaptism Swiss. Golongan itu ialah sempalan dari Kristen Protestan. Mereka pindah ke Amerika Utara dari daratan Eropa pada era Ke- 18 buat mencari independensi dalam melaksanakan keyakinannya. Komunitas Amish populer dengan pola hidup simpel, busana simpel, serta menjauh dari pemakaian teknologi modern.

Kehidupan komunitas Amish berdasar pada suatu peraturan yang mereka ucap Ordnung. Dari demikian banyak komunitas Amish yang bermukim di AS, ada sedikit perbandingan dalam aplikasi Ordnung di tiap- tiap komunitas. Satu perihal yang bisa diperoleh di komunitas khusus belum pasti diperbolehkan di komunitas yang lain. Misalnya, metode berpakaian, bisa tidaknya pemakaian teknologi, tercantum ketentuan berhubungan dengan komunitas non- Amish.

Dalam kunjungan pengarang ke salah satu komunitas Amish di Indianapolis, negeri bagian Indiana AS, pengarang berpeluang buat memandang dari dekat gimana mereka melaksanakan kehidupan tiap harinya.

Baca juga : Aksi Sosial yang Pernah Dilakukan Komunitas Muslim di Kansas City

Tetapi, tidak semacam bertamu ke dusun ataupun kaum konvensional di Indonesia, wisatawan yang tiba tidak diperbolehkan buat langsung terletak di tengah- tengah warga Amish. Para turis diadakan satu tempat spesial seluas kurang lebih 5 hektar yang dipakai selaku tempat tour untuk menggambarkan kehidupan komunitas oleh seseorang pembimbing( guide).

Mrs. Anne, pembimbing pengarang menceritakan kalau walaupun terletak di tengah- tengah majunya peradaban, pemindahan, serta telekomunikasi dikala ini, komunitas Amish lalu berusaha menjaga nilai- nilai yang mereka yakini.

Metode berpakaian mereka wajib simpel bagus dari faktor materi serta rupanya. Mereka diwajibkan menggunakan motif adil semacam gelap serta putih dan warna anteng yang lain. Komunitas Amish pula mempunyai keyakinan tidak bisa difoto.

Perihal ini cocok uraian mereka hendak anutan yang mereka memeluk. Alhasil kala mereka siuman dibidik kamera, hingga mereka hendak memalingkan wajah ke arah lain.

Ada karakteristik khas antara wanita yang sudah menikah serta sedang single. Mereka yang sudah menikah hendak menggunakan penutup kepala bercorak putih spesialnya kala beribadah di Gereja.

Sedangkan yang sedang sendirian hendak menggunakan penutup kepala warna gelap. Mereka pula mempunyai ketentuan kalau rambutnya tidak bisa dipotong.

Buat busana, mereka wajib mengenakan pakaian tangan jauh yang dilapisi apron( celemek) di bagian luar dengan anak buah rok jauh. Mereka tidak diperbolehkan mengenakan celana jauh. Demikian juga perihalnya dengan perhiasan. Tidak terdapat perempuan Amish yang mengenakan perhiasan.

Untuk laki- laki yang sedang sendirian diwajibkan senantiasa mencukur berengos serta jenggotnya. Tetapi kala sudah menikah, mereka justru diwajibkan memperpanjang jenggotnya( tidak bisa dipotong atau dicukur).

Untuk mereka, brewok jauh membuktikan tingkatan kematangan. Karakteristik khas lain dari kalangan laki- laki Amish ialah senantiasa memakai topi. Dalam komunitas gerejanya, dimensi topi memantulkan baya serta status yang dipunyai.

Melahirkan anak, membesarkannya, serta bersosialisasi dengan orang sebelah, keluarga, serta badan komunitas Amish yang lain ialah angka penting kehidupan mereka. Biasanya, mereka yakin kalau banyak anak( keluarga besar) merupakan karunia dari Tuhan.

Dengan tutur lain, keluarga jadi esensial dalam kehidupan kaum Amish. Mereka pula beriktikad kalau menjaga orang berumur merupakan salah satu peranan yang wajib dipadati.

Di bagian lain, bertugas keras ialah satu kebajikan untuk mereka. Sedangkan kemajuan teknologi dikira selaku bahaya sebab bisa kurangi antusias kegiatan keras, antusias kebersamaan, serta jalinan kekeluargaan.

Kala salah satu keluarga ataupun badan warga Amish hadapi bencana kebakaran, misalnya, hingga semua badan keluarga serta warga hendak bantu- membantu bergotong- royong membuat kembali properti yang sudah sirna tanpa balasan pelayanan.

Kebanyakan komunitas Amish hidup dari bertani. Di tengah majunya perlengkapan serta teknologi pertanian Amerika, mereka sedang bertahan memakai alat- alat konvensional.

Mereka menyangkal buat mempergunakan mesin traktor. Kebalikannya, mereka memilah membajak tanah pertaniannya dengan memakai daya jaran. Demikian juga perihalnya kala masa panen datang. Mereka memetik hasil pertanian memakai tangan dengan cara bersama- sama dengan badan keluarganya.

Perlengkapan pemindahan penting mereka merupakan sepur jaran mendekati sepur emas era kerajaan Majapahit dahulu. Mereka tidak bisa mempunyai alat transportasi individu.

Untuk komunitas Amish alat transportasi individu bisa memunculkan keangkuhan serta membuat mereka terbuai hendak hal duniawi. Tetapi begitu, mereka sedang bisa menyambut pemindahan khalayak.

Mereka kerap carter angkutan biasa semacam bus buat berjalan rame- rame dengan keluarga serta keluarganya. Salah satunya perlengkapan pemindahan khalayak yang sampai dikala ini sedang mereka jauhi merupakan pesawat melambung. Kita pula tidak hendak menciptakan Televisi, Radio, serta perlengkapan elektronik yang lain di rumah- rumah komunitas Amish.

Lagi- lagi itu diakibatkan sebab agama mereka kalau kehidupan modern bisa menggerus nilai- nilai yang sepanjang ini mereka sudah yakini. Karenanya orang Amish berusia serta kanak- kanak menghabiskan beberapa besar waktunya buat membaca, main game konvensional, serta main puzzle. Sedangkan para wanitanya melekatkan, menyirat, serta bebenah rumah.

Baca juga : Keluh Kesah Komunitas Muslimah Inggris Tentang Makan Sahur di Ramadhan Ini

Buat pembelajaran, komunitas Amish mempunyai sekolah mandiri dengan guru dari golongan mereka sendiri. Sekolah terdiri dari satu ruangan besar yang manampung 15 sampai 40 anak didik. Anak didik hendak diurus oleh seseorang guru perempuan belia serta dibantu seseorang asisten. Lama pembelajaran berjalan sepanjang 8 tahun yang mereka angka lumayan untuk kanak- kanak Amish selaku bekal menempuh kehidupan.

Dalam perjalanannya, komunitas Amish banyak memperoleh titik berat buat membiasakan diri dengan kemajuan peradaban yang lalu maju. Tetapi sampai dikala ini mereka sedang sanggup bertahan dengan kepribadian, angka, serta adat yang mereka punya. Akankah mereka sanggup buat lalu bertahan?. Durasi yang hendak menjawabnya.