Komunitas Muslim Indonesia di AS Lakukan Rutinitas Keagamaan
Komunitas Muslim Indonesia di AS Lakukan Rutinitas Keagamaan – Pandemi virus corona berefek langsung pada masyarakat Orang islam Indonesia di Amerika. Mereka wajib bungkam di rumah serta tidak dapat beraktifitas di langgar.
Komunitas Muslim Indonesia di AS Lakukan Rutinitas Keagamaan
kccommunitynews – Tetapi, 2 badan Orang islam Indonesia di Amerika senantiasa aktif beraktifitas dengan dorongan alat sosial serta virtual.
Dikutip dari voaindonesia, Fahmi Zakaria Zubir, diketahui selaku Ustadz Fahmi, teratur melaksanakan tugasnya, berikan khotbah keimanan pada masyarakat Orang islam Indonesia di area metro Washington DC, yang tercampur dalam IMAAM( Indonesian Orang islam Association in America).
Baca juga : Bohemian Club, Komunitas Orang Kaya di Amerika
Yang berlainan dari rutinitasnya, ketika endemi virus corona ini, di mana setengah masyarakat Amerika diperintahkan buat bungkam di rumah, khotbah tidak di informasikan langsung pada himpunan di langgar.
Khotbah di informasikan lewat alat rapat telepon Zoom, serta Youtube. Zoom menolong terjalin interaksi langsung dengan himpunan, sebaliknya Youtube menolong himpunan memandang langsung ustadz mereka berdialog.
Melindungi tradisi berjalan wajar, antara lain dengan senantiasa dapat memandang figur agama mereka berdialog serta senantiasa dapat berhubungan dengan kerabat seiman, Umat menolong Orang islam Indonesia dalam mensupport usaha penguasa Amerika meredam endemi virus corona.
Namun yang berarti merupakan pula memperjuangkan kehidupan berjalan wajar, di rumah.
Dalam statment bersama pada 18 Maret 2020, National Orang islam Task Force( Dasar Kewajiban Orang islam Nasional) buat endemi virus corona memohon Orang islam di semua Amerika Utara mensupport usaha penguasa di negeri tiap- tiap buat melaksanakan karantina mandiri serta mempraktikkan social distancing ataupun melindungi jarak dalam bersosialisasi.
Orang islam diingatkan buat tidak berjumpa dalam jumlah lebih dari 10 orang, serta kalau aksi itu berarti untuk mencegah diri, keluarga serta komunitas mereka. Task Force pula memohon masjid- masjid, pusat- pusat komunitas, sekolah serta seluruh tempat biasa supaya tutup hingga durasi yang hendak didetetapkan esok.
Dalam statment bersama itu, Task Force melibatkan pula data yang diperkirakan jadi persoalan masyarakat Orang islam, mulai dari data mengenai virus corona serta metode penularannya, gimana kita menghindari penjangkitan serta mencegah diri, hingga mengenai ajaran serta data hal apa yang dicoba Orang islam di negara- negara lain.
Seluruh data dalam Task Force itu dilansir komplit serta disebarluas oleh Islamic Society of North America( ISNA), yang tercantum dalam gabungan kewajiban itu. Tetapi, ISNA, selaku parasut badan Islam di Amerika serta Kanada, meningkatkan data lain, misalnya fiqih menyolatkan serta mengebumikan korban COVID- 19, yang telah diluncurkan oleh Badan Fiqih Amerika pada 13 Maret 2020.
ISNA memberikan pada badan Islam di bawahnya dalam membuat aktivitas yang mengaitkan badan tiap- tiap untuk mengalami suasana itu.
Aktivitas Indonesian Orang islam Society in America( IMSA) lebih banyak lewat virtual memanglah. Ketika endemi, aktivitas IMSA ditambah dengan penyebaran data, antara mangulas rinci, diiringi pertanyaan jawab sekeliling virus corona serta gimana menghadapinya, lewat radio komunitas IMSA, memperkenalkan Azaibi Tamin, PhD, dari Pusat Penangkalan serta Pengaturan Penyakit Meluas Amerika.
“ Mengapa kita wajib meniadakan sholat Jumat? Awal, belum terdapat vaksin buat virus ini. Kedua, belum terdapat obatnya. Ketiga, kita dapat mengakhiri penyebaran virus ini dengan tidak beregu,” tutur Azaibi.
Baca juga : Asosiasi Komunitas Yahudi Diresmikan Oleh Israel
Kepala negara IMSA Syafrin Murdas berkata pemberian data itu buat membuktikan perhatian badan pada anggotanya, diiringi impian tidak terdapat yang terserang wabah ini.
Di Seattle, Mohammad Joban lalu melaksanakan tugasnya selaku pemimpin langgar Ar- Rahmah dengan unggah khotbah di Youtube.
Pertemuan virtual memanglah buat sedangkan dapat memuat lubang keinginan warga, tetapi tidak dapat seluruhnya penuhi keinginan komunitas Orang islam buat tiba ke langgar.